Harian Komentar Manado- Selasa, 23 Januari 2007) Ketika ratusan bahkan ribuan warga Manado berbondong-bondong mengungsi ke tempat tinggi pascagempa 6,5 SR pada Minggu (21/01) malam, ternyata di kawasan bibir pantai Manado, ada ratusan orang yang bertahan di lantai I, Boulevard Mall. Se-bagai manusia, mereka mera-sakan ketakutan pada saat itu. Apalagi ketika mendengar ada-nya ancaman tsunami pasca-gempa menghebohkan tersebut. Lokasi mereka juga benar-be-nar berada dekat sekali dengan pantai. Sebelum gempa datang, mereka berkumpul di tempat itu terkait acara Konser Musik Ro-hani Muda-mudi. Di saat peserta sedang membawakan puji-pu-jian, tiba-tiba bangunan Boule-vard Mall berguncang keras. Sebagian pengunjung langsung angkat kaki berhamburan keluar ruangan dan menjauh dari dae-rah reklamasi tersebut. Namun saat itu, Pdt Yesi Karawan dari Jemaat Morning Star, tengah berada di atas panggung ber-sama tim musik dari Jemaat Morning Star. ‘’Saat itu saya hendak menyampaikan suatu ayat dalam Daniel 11:32. Tapi tiba-tiba terjadi gempa yang keras,’’ aku Pdt Karawan ketika diwawancarai Komen-tar kemarin (22/01). Di tengah pengunjung mall berhamburan keluar dan panik, tim musik yang sedang membawa lagu pujian kepada Tuhan, tidak berhenti dan te-tap membawakan lagu ber-judul ‘’Speak to the Nation’’ (Lagu seruan pertobatan). Saat gempa berhenti, orang-orang kembali masuk ke Boulevard Mall. Malah makin banyak dibandingkan sebelumnya. Security mall sebenarnya sudah ingin menghentikan acara mengingat isu tsunami sudah merebak di luar. Tapi melihat tim penyanyi terus bernyanyi, para security ini pun urungkan niatnya. Tiba-tiba Pdt Karawan dengan pengeras suara yang ada memberi kalimat-kalimat penguatan lewat firman Allah. Sebelumnya Pdt Karawan berdoa disertai tangisan. Begitu selesai berdoa, Pdt Karawan pun mengatakan bahwa sesuai kutipan ayat yang disampaikannya dalam Daniel, bahwa orang Kristen harus mempunyai spirit excellent. Umat yang mengenal Allah akan kuat dan bertindak. ‘’Di sini Tuhan sedang melihat iman kita,’’ ujar Pdt Kara-wan. Suasana pun berubah. Orang-orang yang semula panik, tiba-tiba sujud berdoa. Tiba-tiba seorang jemaat yang sedang berdoa, mengaku mendapatkan sebuah pengli-hatan. Katanya, malam itu ada ombak besar yang datang menggulung. Tapi saat itu juga ada banyak malaikat yang menahannya. Malah Tuhan sendiri datang dan menahan ombak besar tersebut. Bahkan Tuhan Yesus ber-seru,’’ Beritahu mereka, tidak ada tsunami. Saya menjaga kotaini,’’ ungkap si wanita yang mendapat penglihatan dalam doanya itu. Tak hanya itu, ada juga warga lainnya yang mengaku mendapat penglihatan bahwa ada pipa panjang dari atas dan terang benderang turun ke atas Kota Manado, dan ada suara yang mengatakan, ‘’Kotaini dalam belas kasihan Saya.’’ Pdt Karawan sendiri mengaku, sebagaimana wa-wancara dengan koran ini, saat itu dia begitu terharu melihat warga yang semula lari tadinya, kini sujud ber-doa, berlutut dan menangis. ‘’Benar-benar Tuhan buat berbeda. Iman saudara diuji dan saudara lulus,’’ teriak Pdt Karawan yang disambut tangisan penuh suka-cita orang-orang di mall tersebut. Tak terkecuali, sejumlah security dan karyawan ikut larut dalam kejadian luar biasa tersebut. Pendeta selan-jutnya mengajak menyanyi-kan lagu ‘’Going to another level’’. ‘’Mari kita masuk da-lam level baru. Iman baru kita harus lebih meningkat,’’ katanya seraya mengatakan, bahwa Tuhan mempunyai rencana besar atas Sulut. ‘’Sulut dalam peta berada di kepala, dan akan dimah-kotai serta akan memberi aliran berkat bagi pulau-pulau yang lain. Berkat ini akan dimulai dari Manado . Manadosedang diubahkan Tuhan. Tuhan sedang ber-buat untuk kotaini,’’ kata-nya. Pukul 21.00 Wita, ra-tusan orang ini pun pulang dengan penuh kedamaian, dan tidak merasa takut sama sekali dengan isu tsunami yang telah mem-buat orang-orang panik dan takut. ‘’Bukan main peristiwa ma-lam itu. Ini benar-benar keja-dian luar biasa yang kami ra-sakan,’’ ungkap Cici, seorang ibu yang turut membawa anak-nya saat kejadian tersebut. Menariknya, di tempat terpi-sah, atau keesokan harinya (22/01), Pdt Ny Martha Yu-wono ketika memimpin iba-dah dalam syukuran di Kan-tor Harian Komentar menga-takan, bahwa gempa yang di-sertai isu tsunami dan sempat membuat ribuan warga panik, merupakan sebuah peringat-an dari Tuhan agar warga kotaini lebih dekat kepadaNya. ‘’Adarencana Tuhan dari peristiwa gempa itu. Adaren-cana besar Tuhan atas kotaini,’’ ujarnya seraya mengajak, agar selalu mengucap syukur dalam segala hal, karena itulah yang diinginkan Tuhan. Menurut Pdt Martha Yu-wono, Sulut yang ditimpah berbagai bencana di awal tahun 2007 ini, merupakan tanda dari peringatan Tuhan atas daerah ini, dan Tuhan sedang berperkara atas kota ini. Khotbah yang disam-paikan Pdt Yuwono hampir sama dengan pernyataan Pdt Karawan. "When you fall in to the deep dark, LORD will take your hand for sure and that's the point to the way out from your nightmare
Renungan
+