Seorang pria mengumpulkan uang selama bertahun-tahun agar dia bisa pergi ke Roma untuk berjumpa dengan Paus. Ketika hendak berangkat , ia mampir ke tukang cukur untuk mencukur rambutnya. Seperti biasa , tukang cukurnya yang terkenal suka mengkritik itu , selalu menemukan apa saja kekeliruan dari pria tersebut. "Anda akan menggunakan pesawat apa untuk ke Roma ?" "Seperti biasa saya selalu menggunakan Singapore Airlines." Tukang cukur :"Jangan , jangan pakai pesawat itu , pelayanan mereka sangat jelek , anda pasti kecewa. Lalu apa yang akan anda lakukan di Roma ?" "Oh , saya hanya ingin berjumpa dengan Paus." Tukang cukur :" Anda pasti tidak akan bisa berjumpa dengan Paus , karena anda bukan orang besar , anda tidak dikenal." Enam minggu kemudian , pria tersebut kembali dari perjalanannya dan pergi menjumpai tukang cukur itu , lalu ia bercerita mengenai perjalanannya. "Aku tetap menggunakan Singapore Airlines , ternyata pelayanannya selama perjalanan sungguh bagus dan menyenangkan , aku tinggal di hotel Hilton , pelayanan hotel tersebut juga cukup menggembirakan hatiku , aku diberikan kamar yang terbaik di hotel tersebut. Aku juga bertemu dengan Paus dan sempat berbicara secara pribadi dengannya , bahkan aku sempat mencium tangannya." "Wah , luar biasa !" kata si tukang cukur , "Anda juga sempat mencium tangannya ?" Apa yang dikatakannya ?" "Ia memandangku , mengerutkan dahinya dan berkata , "Mengapa potongan rambutmu begitu jelek sekali , dimana kamu mencukurnya?" Demam sepak bola , bukan hanya melanda dunia , tapi juga merasuk sampai ke kampung-kampung , termasuk kampung nya si Badu. Biasanya kampung itu juga ikut latah mengadakan pertandingan sepak bola antar kampung. Pada suatu hari , kampung nya si Badu bertanding dengan kampung tetangga. Si Badu ikut membela kampungnya walaupun untuk sementara dia hanya ditaruh sebagai pemain cadangan , karena cedera pada lututnya belum sembuh benar. Pada saat pertandingan berlangsung , si Badu yang duduk dekat pelatihnya , selalu memberi komentar atas permainan teman-temannya , sampai suatu saat pelatihnya minta agar dia turun kelapangan untuk menggantikan temannya sebagai penyerang tengah , karena temannya cidera. Begitu masuk kedalam team sepak bola tersebut si Badu mulai memainkan perannya , Seharusnya dia sebagai penyerang tengah , tapi kadang dia juga berlaku sebagai back malah kadang dia berlaku sebagai kiper , maklum dia kaga tahu fungsinya dengan benar , jadi semua semua kalau bisa dipegang olehnya. Suatu saat dia memperoleh kesempatan untuk menggiring bola dan dengan lincahnya dia menggiring bola melewati lawan maupun kawan dan akhirnya dia memperoleh kesempatan untuk menembakkan bolanya dan masuk kedalam gawang tanpa dapat ditangkap oleh penjaga gawangnya. Si Badu berteriak kesenangan karena telah berhasil mencetak goal , tapi kenapa teman-temannya tidak datang memeluk dia , seperti yang dia tonton di televisi , dia melihat teman-temannya itu tertunduk lesu , begitu juga dipinggir lapangan dia melihat pelatihnya sedang berdiri melongo , selidik punya selidik , ternyata dia berhasil membobol gawang nya sendiri. Ironis bukan , kadang kehidupan orang Kristen seperti itu , kadang sudah diberi peran tetapi karena dia tidak bisa dan tidak tahu bagaimana cara berperan dengan baik maka yang disalahkan adalah perannya bukan dirinya. Pertanyaannya : 1. Hal apa dari cerita ini yang ingin Tuhan Sampaikan Kepada anda? 2. Pernahkah anda mengalami hal seperti Itu? Kalau ada ceritakanlah
Renungan
+